Laskar Pelangi dan Pesona Pulau Belitung


Bebaskan mimpimu di angkasa,
Warnai bintang di jiwa.
Menarilah dan terus tertawa,
Walau dunia tak seindah surga.
- Kutipan Lirik Lagu Laskar Pelangi.


Siapa sih yang engga kenal dengan film Laskar Pelangi, film terlaris pada tahun 2008 lalu. Bagi kalian yang akan berpergian ke Pulau Belitung, yang terlintas pertama kali pasti film dari novel karya Andrea Hirata ini. Kali ini gue berkesempatan kembali mengeksplor salah satu dari sejuta pulau indah yang ada di Indonesia, Pesona Pulau Belitung, tempat kelahiran sang Penulis Laskar Pelangi. Dan gue udah engga sabar nih berbagi cerita pengalaman baru dengan kalian selama gue disana.

Hal pertama yang gue siapkan jauh hari sebelumnya adalah pesan tiket perjalanan dan penginapan (kebetulan gue dapet promo bulan November 2018 lalu, di salah satu aplikasi tiket dan hotel, Tr*veloka dengan cicilan 0% selama 6 bulan). Kemudian, bulan Januari gue mulai mencari travel agent dari beberapa tour & travel disana, dengan mempertimbangkan harga yang bersahabat, dan testimoni dari beberapa pengunjung yang udah menggunakan jasa travel agent ini.


Akhirnya, travel agent yang gue pilih adalah Explore Belitung (ownernya kak Jarwo) dan Pak Yasir sebagai tour guide yang super duper informatif, cekatan, baik, dan helpful. Sejauh ini pelayanan dan informasi dari travel agent ini cukup memuaskan dan recommended untuk dipilih.

Pilihan paket Tour Belitung yang biasa disediakan adalah paket 3 hari 2 malam: Explore Belitung Timur, Hoping Islands, dan City Tour. Karena gue selalu memaksimalkan waktu liburan, gue stay disana selama 5 hari 4 malam dengan tambahan one day trip Leebong Island dan satu hari free time. Oh ya, Pulau Leebong ini adalah private island yang sedang banyak diminati para pengunjung. Kalo di Bali ada Nusa Penida/Lembongan, di Belitung ada Pulau Leebong yang wajib dikunjungi saat kesini.

Berikut gambaran singkat itinerary selama gue disana: 

Day 1 - Explore Belitung Timur

  • Tiba di Bandara Udara Internasional H.A.S Hanandjoeddin, Belitung sekitar jam 10 pagi.
  • Sarapan di Cafe Hanggar 21.
  • Mengunjungi sekolah SD Muhammadiyah Gantong, bangunan representasi sekolah asli tempat penulis Laskar Pelangi, Andrea Hirata menimba ilmu dulunya. Di bangunan Replika ini, kita bisa merasakan perjuangan si penulis saat bersekolah dulu, selain itu kita bisa berfoto sepuasnya dengan tarif seikhlasnya.
  • Rumah Keong dan Dermaga Kirana, letaknya di seberang SD Muhammadiyah. Rumah ini dibangun diatas danau (disebut kolong oleh masyarakat setempat, yaitu kolam bekas penimbangan timah). Bangunannya dibuat dari anyaman rotan, dan kita bisa menikmati pemandangan danau sekitarnya. Masuk kesini tidak dipungut biaya alias gratis, hanya bayar biaya parkir aja.
  • Museum Kata, sebuah perjalanan novel dan film Laskar Pelangi dalam bentuk kutipan kata sang Penulis, Andrea Hirata, pajangan buku karyanya dalam berbagai bahasa di negara-negara lain, dan foto-foto dari cuplikan film tersebut. Setiap ruangan diberi nama para pemainnya dimulai dari Ruang Lintang, Ruang Ikal, Ruang Mahar dan di ujung ruangan sampailah di Ruang Dapur, yang terdapat Warung Kopi Kuli, disini kita bisa bersantai sambil menikmati kopi dan suasana museum (HTM: 50ribu + pocket book Laskar Pelangi).
  • Kampoeng Fifi, salah satu spot foto bagi pengunjung yang penasaran dengan tempat tinggal Keluarga Ahok. Jika beruntung, kita bisa berfoto bersama mereka.
  • Warung Kopi 1001 Manggar, yang terkenal adalah kopi O, kopi hitam legendaris khas Manggar. Jangan lupa melipir ya buat pecinta kopi hitam!

Day 2 - One Day Trip Leebong Island
  • Keberangkatan dari Pelabuhan Tanjung Ruu jam 9 pagi.
  • Naik kapal menuju Pulau Pasir Putih selama 20 menit. Foto-foto dan menikmati pemandangan laut biru dan pasir putih tentunya.
  • Menuju Leebong Island sekitar 30 menit dari Pulau Pasir Putih.
  • Menikmati Pulau Leebong dan mengitari pulau dengan bersepeda, kemudian kita bisa bermain Canoe, Stand-up Paddle Board, berfoto di ayunan dan rumah kayu, dan makan siang seafood di Restoran. Disini juga disediakan cottage bagi yang ingin bermalam.
  • Setelah menikmati keindahan Leebong Island yang membuat kita refresh banget dan melupakan sejenak penatnya ibukota, sekitar jam3 sore kita sudah harus kembali ke pelabuhan Ruu.
  • Menuju ke kuliner wajib, Mie Atep dan Jeruk Kunci. Cukup dengan harga belasan ribu, kalian sudah bisa menyantap Mie Atep, salah satu yang legendaris, mie Belitung dengan kuahnya manis pedas dan kental, serta bumbunya yang khas, enyaaak!
 
  • Sebelum balik ke penginapan, kita mampir lagi untuk makan malam di Rumah Makan Belitong Timpo Duluk. Suasana jadul plus masakan khas Belitung, menu andalannya adalah Dulang Set (ayam ketumbar dan gangan ikan/sop ikan rempah).

Day 3 - Hoping Islands
  • Hoping Islands, kumpulan beberapa pulau seperti, Batu Garuda, Batu Belayar, Pulau Burung, Pulau Lengkuas (untuk snorkeling), Pulau Pasir dan Pulau Kelayang (pulau dengan batu tersembunyi).
  • Tips pertama, sebelum kalian menyebrang, informasi dari guide kalo mau makan kenyang dan lebih hemat, kalian bisa membeli makan siang dulu, jadilah kita melipir ke Rumah Makan Sakato untuk beli nasi kotak.
  • Tips kedua, bulan Desember-Maret adalah musim barat jadi ombak lagi besar dan curah hujan lagi deres-deresnya dengan intensitas lumayan sering disini, jadi kalo mau berkunjung kesini pilihlah diluar bulan tersebut ya guys.
  • Ini dia beberapa hasil foto selama di Hoping Islands:



Day 4 - City Tour
  • Sarapan Bihun Yamien Kaicai (non-halal), lokasinya di jalan veteran dalam, Tanjung Pandan, bihun dan mienya homemade, sop bakso nya enak banget. Seporsi lengkap sekitar 40ribuan.
  • Mengunjungi Danau Kaolin. Kaolin (clay) adalah salah satu hasil tambang dari Belitung. Jadi danau ini adalah bekas galian tambang kaolin yang digunakan sebagai bahan baku pabrik cat dan kosmetik. 
  • Sayangnya hari ini cuaca agak sedikit engga bersahabat, jadi sedikit mendung, Pantai Tanjung Tinggi kita lewatkan, dan langsung menuju Pantai Tanjung Kelayang.
  • Lanjut ke Kong Djie Coffee, kopi legendaris selanjutnya selain Kopi Manggar. Kopi yang udah turun temurun sampai generasi ketiga ini, dulunya adalah tempat singgah karyawan tambang timah. Jangan sampai terlewat untuk bawa pulang coklat bubuk dan kopi khas Kong Djie ya.
  • Rumah Adat Belitung, letaknya bersebelahan dengan Kantor Bupati Belitung. Rumah adat yang berupa rumah panggung ini terbuat dari kayu. Bila singgah kesini, kita bisa berfoto dengan memakai baju adat khas Belitung.
  • Jangan lupa untuk mampir beli oleh-oleh wajib khas Belitung, antara lain: Ketam atau Kepiting Adena, Kopi Manggar, Kopi dan Coklat Kong Djie, dan Sirop Jeruk Kunci.
Tanpa terasa, tiba hari terakhir di Belitung, saatnya free time untuk bangun siang dan packing ulang barang bawaan gue sebelum kembali ke Jakarta. Semoga sharing cerita gue selama disini bermanfaat ya guys, dan pastinya di setiap kota yang gue kunjungi punya kesan tersendiri dan keindahannya masing-masing. Oh ya, untuk estimasi harga paket tour Pulau Belitung bisa langsung cek di Website Explore Belitung. Dan mudah-mudahan juga masih diberikan rejeki lebih, supaya gue bisa lagi mengeksplor keindahan Indonesia lainnya, seperti Karimun Jawa, Lombok, Labengki dan masih banyak lagi maunya, hehe. Sekian dan sampai ketemu lagi ya, Belitong!

Jangan Lupa Bahagia, Jangan Lupa Piknik Guys - @tanatastory

Comments

Post a Comment

Popular Posts