Menjelajahi Kota Lima Dimensi, Kota Palu (Jelajah Wisata)
30 Juni – 4 Juli 2018
Sebuah kota Khatulistiwa yang dekat dengan pemandangan alam ini dikelilingi
oleh
lautan,
pegunungan, sungai, lembah sekaligus teluk didalamnya.
Finally, here
I am again!
Seseorang: “Titip
salam buat, Mas Pasha Ungu boleh ya? Tanyain kapan nge-band lagi? Kangen nih!“
Gue: …
Sekilas mengenai Kota Palu
adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia, dengan perbatasannya adalah
Kabupaten Donggala (Barat dan Utara), Kabupaten Sigi (Selatan) dan Kabupaten Parigi
Moutong (Timur). Asal usul nama Kota Palu itu sendiri berasal dari kata Topalu’e
yang artinya tanah yang terangkat,
dikarenakan pada awalnya kota ini adalah sebuah lautan, dan setelah terjadi
gempa dan pergeseran lempeng, lautan tersebut terangkat dan akhirnya
terbentuklah daratan lembah menjadi kota Palu dengan penduduk kurang dari
400ribu orang saat ini. (sumber: Wikipedia Kota Palu)
Gue excited banget dapat kesempatan kedua
buat kesini lagi, kali ini dengan tujuan utama jenguk ponakan pertama gue yang
super gemash, our baby D! Selain itu bisa menikmati kota Palu yang pemandangan
dari depan rumah aja udah cakep banget, bisa olahraga pagi dengan cuaca adem
dan dikelilingi pegunungan dan teluk disepanjang jalan, dan pastinya enggak
terlewat buat nyicipin kuliner khas Palu yang enak-enak banget. Langsung aja, disini aku kembali!
Destinasi Wisata
1. Pusat
Laut Donggala.
Salah satu
fenomena alam, dijuluki sebagai Sumur Raksasa Terbesar di dunia.
Rasa penasaran
terobati, dari awalnya nonton kunjungan My Trip My Adventure (MTMA) ke Palu,
dan akhirnya berhasil mampir ke Desa Towale ini. Sumur dengan air berwarna biru
yang indah, memiliki diameter sumur 10 meter dengan kedalaman 7 meter. Mengalami
pasang surut laut dikarenakan ada sebuah lubang atau terowongan didalamnya yang
menghubungkan pusat laut Donggala dengan pantai yang jaraknya dari bibir pantai
hanya sekitar 500 meter.
Konon katanya, air di Pusat Laut Donggala ini bisa
menyembuhkan berbagai penyakit, terutama penyakit kulit, sehingga banyak
wisatawan yang terkadang datang ke sini hanya untuk mengambil airnya. Kalo
ditanya gue loncat apa enggak ke dalam sumur? Jawabannya lain kali dicoba ya
hehe berhubung enggak bisa berenang, gue jadi seksi dokumentasi adik gue aja
yang loncat bareng adik-adik warga setempat dan berenang di pusat laut donggala
ini. Keren!
2. Pantai
Enu.
Selain Taipa
Beach, ada pantai Enu yang berada di bagian utara Kota Palu (1jam perjalanan) yang
dijadikan pantai untuk mengejar sunset yang cukup bikin takjub! Walaupun terbilang masih
belum terekspos, pantai ini menawarkan pemandangan yang dikelilingi
oleh pepohanan tropis pegunungan dan keindahan pasir putih lengkap dengan
pemanis bebatuan karang yang menjadi ikon pantai enu ini. Infonya sih bebatuan
ini adalah bentukan dari plat letusan gunung berapi yang hancur karena ombak.
Gimana menurut kalian nih?
3. Museum
Sulawesi Tengah
Mengenal
Sulawesi Tengah dengan mampir sejenak ke Museum Sulawesi Tengah. Museum ini
menyajikan sejarah dan budaya yg cukup lengkap, dari peninggalan sejarah berupa
benda-benda geologi, koleksi keramik senirupa, arkeologi, hingga berbagai
replika baju adat. Yang menarik lagi dari museum ini adalah batu megalith
berbentuk manusia yang dibuat oleh nenek moyang suku Kaili yang berasal dari
Lembah Napu. Bentuknya hampir mirip dengan batu megalith berbentuk manusia
di Pulau Paskah, Samudera Pasifik. Koleksi batu megalith lainnya ada di
Taman Nasional Lore Lindu.
Lokasi: Jl. Kemiri No 23, Kelurahan Kamonji,
Kecamatan Palu Barat. Tiket masuk: 3ribu (lokal) dan 10ribu (turis asing).
4. Masjid
Terapung Arqam Bab Al Rahman Palu
Lokasi masjid
terapung ini berada 30 meter menjorok diatas air laut teluk Palu, dan dapat
menampung sebanyak 150 orang. Menjadi salah satu spot objek menarik
untuk wisata religi yang bisa dikunjungi di Kota Palu. Terdiri dari empat
menara di empat sudutnya, dan pada malam hari akan terlihat lebih indah dengan
lampu 7 warna yang bersinar pada kubahnya secara bergantian.
5. Jembatan
Palu IV atau Jembatan Ponulele (Jembatan Kuning)
Jembatan yang
menjadi primadona sekaligus penghubung kota Palu ini adalah jembatan perbatasan
antara Palu Barat dan Palu Timur, diresmikan oleh Presiden SBY. Jembatan
berbentuk huruf M ini sering dikaitkan sebagai simbol ikon McD loh!
Saat berada
diatas jembatan ini, kita akan melihat keseluruhan keindahan kota Palu dan terdapat
trotoar di dua sisi jalur sehingga kita bisa mengabadikan foto tanpa harus
menganggu lalu lintas.
6. Jembatan
Merah Talise
Masih di sepanjang
Teluk Palu, ada Jembatan Merah yg juga menjadi ikon kota Palu, disini
pengunjung bisa berfoto, menikmati indahnya pemandangan sekitar dan melakukan
kegiatan memancing. Semoga fasilitas umum ini tetap dijaga masyarakat dan
diperhatikan oleh pemerintah setempat, dikarenakan beberapa waktu kesini,
posisi jembatan agak semakin miring dikarenakan arus ombak yang cukup kencang.
7. Taman
Ria
Nah Taman Ria
ini juga menjadi salah satu rekreasi gratis yang bisa kita nikmati. Setelah gue
lari-lari syantik di pagi hari, gue mampir kesini dan di sepanjang jalan banyak
orang-orang yang jualan makanan buat sarapan, dari Mie Ayam, Nasi Kuning,
Siomay, Sate Ayam, Es Krim, dsb. Selain itu kita juga bisa ikutan Aerobic beramean
bareng warga setempat. Udah kenyang olahraga, kenyang perut juga bukan?
8. Anjungan
Nusantara
Ke kota Palu
tanpa ke Anjungan Nusantara juga rasanya belum sah! Anjungan ini letaknya juga
masih di sepanjang Pantai Talise. Selain jadi objek foto, pengunjung bisa
menikmati pemandangan lautan biru dan gunung yang indah tepat di ujung Teluk
Palu dengan ikon tulisan Anjungan Nusantara.
Jadi, Masjid
Terapung, Jembatan Kuning, Jembatan Merah, Anjungan Nusantara dan Taman Ria ada
di sepanjang teluk di Pantai Talise. Saran gue kalo mampir kesini kita bisa
sekali jalan, dan paling enak sekalian olahraga pagi pas hari minggu, karena disini
juga ada event Car Free Day kayak di Jakarta. Spot-spot foto tersebut tidak
seramai pengunjung pada saat sore hari.
9. Taman
Edukasi Perdamaian Nosarara Nosabatutu
Menuju arah
Mantikulore, ada sebuah menara nosarara nosabatutu dan gong perdamaian yang diresmikan pada bulan Maret 2014
lalu. Akses perjalanan kesini agak sedikit menanjak. Yang kita dapatkan saat
menaiki ke atas menara adalah menikmati pemandangan pepohonan hijau dari atas
perbukitan, tak jauh dari situ ada beberapa spot selfie yg dibuat untuk
pengunjung berfoto.
Gong perdamaian nusantara sebagai lambang perdamaian kesatuan NKRI. Gong ini adalah gong ke-4 yang berada di Indonesia. Untuk bisa masuk ke tempat ini cukup dikenakan biaya 10ribu/orang.
10. Citraland
Baywalk
Letaknya di perumahan Citraland Palu. Marketing perumahannya ini sih cakep banget! Perumahan
yang letaknya masih di pinggir teluk Palu, dimanfaatkan sebagai wisata kuliner
dengan ikon Bianglala plus lampu
warna-warni saat malam hari. Disini selain kita bisa menikmati pantai, menaiki
bianglala dengan tiket 15ribu (dewasa) dan 12ribu (anak-anak), kita bisa menikmati
makanan minuman ringan (seperti burger, chicken popcorn, kopi, es krim, siomay,
dll). Cocok banget buat anak-anak muda buat nongkrong sambil nikmatin live music disini.
Jelajah Kota Palu dan baru bagian Donggalanya aja udah keren banget kan? Semoga next time bisa explore bagian lainnya ya.
Sekian jelajah singkat kali ini, untuk jelajah kuliner Palu di postingan selanjutnya ya. Semoga berkenan!
All photos taken by Samsung Note 5.
Jangan Lupa
Bahagia! #TanataStory
IG: @tanatastory
Comments
Post a Comment