Wisata Alam Grafika Cikole, Lembang - 18 Maret 2018
Satu kata “AKHIRNYAAAAAA….”
Berjarak sekitar 100 mil lebih dari rumah, pelarian terdekat perdana gue di tahun 2018 ini, dan udah bisa banget nih dibilang refreshing sejenak.
Hari Minggu, tanggal 18 Maret kemarin, gue berangkat dari Stasiun
Gambir, Jakarta pukul 09.15 pagi bareng temen-temen yang “ditakdirkan bersama”,
berhasil menempuh 3 jam perjalanan via kereta Ekonomi Argo Parahyangan, plus
ditambah 1jam yang ditempuh dari Stasiun Bandung ke Lembang via Gr*b Car, dan
sampailah kami berempat ke sebuah pondok penginapan yang sudah tidak asing lagi
terdengar.
Penampakan Kereta Ekonomi Argo Parahyangan
Yep! Inilah, Wisata Alam Grafika Cikole, Lembang.
Maps: Location Grafika
Cikole
Akses menuju Urban Camp
Sebelum sampai ke area Urban Camp, kita akan melewati
pondok-pondok penginapan lainnya, tenda-tenda camping, pondok
Lesehan, resto Grafika, WC Umum.
Urban Camp (Glamping)
Sekilas mengenai Glamping itu apa sih? Yes, singkatan dari Glamourous Camping atau camping dalam wujud mevvah, dimana kegiatan camping ini sudah terdapat fasilitas kamar mandi, dan tempat tidur yang nyaman pada biasanya.
Why we chose Glamping dibanding dua pilihan penginapan lainnya (pondokan dan tenda
camping beneran)
· Karena gue berempat jadi disesuaikan dengan jumlah yang datang,
kalo pondokan bisa berenam dan tenda camping buat dua orang setau gue.
· Dengan harga pondokan yang sama (harga pondok lainnya naik per
Maret 2018), Glamping memiliki kamar yang lebih luas, dan ada bangku santai
jadi bisa bersantai bareng di depan teras pondoknya.
·
Atapnya lebih tinggi, jadi berasa lebih adem aja.
Berikut rincian harga Glamping: IDR 1,610,000/malam (4 orang, include Tax & Service) dan apa aja yang kita dapatkan.
1.
Kasur King Size sebanyak 2 Kasur (1 Kasur untuk 2 Orang)
2. Kamar Mandi
Dalam + Air Panas
3. Bangku Lipat
untuk santai depan Teras.
4. Handuk dan
Toiletries.
5. Air Mineral,
Teh, Bandrek (ini enak banget diseduh malem-malem sebelum tidur)
6. Jagung Bakar
Malam Hari
7. Api Unggun
Sharing.
8.
Sarapan Prasmanan 1x.
Tanpa perlu istirahat, kita langsung ajah beranjak untuk hunting
foto disekitar area penginapan. Berikut beberapa hasilnya jepretannya:
Spot Api Unggun
Cakep Kan?
Di sore itu gerimis pun semakin besar, kita memutuskan untuk kembali ke camp.
Sekitar jam 5, setelah kita bersih-bersih dan selonjoran sejenak, kita
mencoba untuk mencicipi masakan di resto. Ada dua opsi, kita bisa dateng
langsung ke resto atau bisa memesan lewat nomor handphone yang tertera di menu
dan makanan diantar ke pondok penginapan masing-masing. Pilihan gue jatoh pada
Nasi Bakar (Ayam Bakar, Tahu, Tempe, Ikan Asin, Skor = 3/5). Dikarenakan lapernya udah maksimal, jadi menu makanan dan hidangan sore kita enggak kefoto deh.
Glamping Night View
Cuaca semakin malam, dan semakin dingin. Dari pagi perjalanan kereta, siang dan sore hunting foto, perut kenyang, malam ini bakalan tidur nyenyak. That was a great night!
Pagi esok harinya, adalah pemandangan yang dikangenin sampai
sekarang. Embun pagi, dan kabut yang baru turun. Gue sambut pagi ini dengan
semangat walaupun jam 4 sore nanti gue sudah harus balik ke realitanya
kehidupan Jekardah.
Ditemani
lagu Endah n Rhesa – Liburan Indie.
Gue bener-bener menikmati liburan singkat kali ini (tanpa harus mengejar
destinasi, dan dibiarkan mengalir begitu ajah).
Setelah
siap-siap bebenah, dan sebelum menuju ke destinasi selanjutnya, kita bergegas
untuk sarapan ke Pendopo.
Inilah dia wujud sarapan ala gue:
Inilah dia wujud sarapan ala gue:
1.
Nasi Uduk (Nasi, Tempe Orek, Bihun, Kerupuk)
2. Omelet
3. Jus Jambu
4.
Pudding Coklat, Kue Bolu
(Skor: 3/5)
Berikut review singkat gue setelah bermalam disini:
Kelebihan:
Penginapan
yang bisa disebut penginapan dengan sensasi berbeda dari biasanya. Enggak jauh
dari tengah kota, tapi udah bisa nikmati alam banget. Kebetulan gue pilih hari
minggu ke senin dan beneran lebih sepi daripada weekend.
Pemandangan
bikin hati adem. Kalo mau sekedar datang foto-foto tanpa harus menginap bisa
dikenakan tiket masuk IDR 15,000 (lumayan kan udah dapet foto yg
instagramable). Tapi engga ada salahnya buat nyobain nginep disini.
Harga
masih cukup relatif sedang (dengan harga segitu cukup terbayarkan fasilitas,
makanan, pemandangan dan hasil foto yang ciamik. Worth it!
Engga
cuma bisa leyeh-leyeh, buat yang pergi sama keluarga bisa mampir ke kebun
stroberi, nyobain outbound, dan buat yang pergi sama temen-temen rombongan seru
juga buat nyobain api unggun disini.
Makanan dari makan sore, dan sarapan so far so good!
Makanan dari makan sore, dan sarapan so far so good!
Kekurangan:
No
WiFi, No Telfon.
Rincian Pengeluaran gue selama disini:
No.
|
Keterangan
|
Estimasi
Total Biaya
|
Biaya
yg gue keluarkan
|
1.
|
Tiket
Ekonomi Argo Parahyangan
|
IDR
80,000/org/sekali jalan
|
IDR
80,000
|
2.
|
Gr*b Car
(dari Stasiun Bandung ke Grafika Cikole,Lembang)
|
IDR
60,000-70,000 (mobil)
|
IDR
20,000 (plus kasih tips)
|
3.
|
Penginapan
Grafika Cikole
|
IDR
1,610,000/malam (all in) untuk 4orang
|
IDR
402,500
|
4.
|
Makan Sore
di Resto Grafika
|
IDR 50,000
(include tax & service)
|
IDR
50,000
|
Sampai ketemu lagi ya, Grafika Cikole! Glamping, penginapan
dengan sensasi berbeda dari biasanya.
Website: http://grafikacikole.com/
Instagram: @officialgrafika
Check In: 14.00
Check Out: 12.00
Buat temen-temen yang mau berbagi info atau mau nanya-nanya mengenai
penginapan di Grafika Cikole bisa langsung share disini ya.
Btw, lanjut Review makan siang di GH Universal, di postingan selanjutnya ya.
Btw, lanjut Review makan siang di GH Universal, di postingan selanjutnya ya.
Jangan Lupa Bahagia! #TanataStory
IG: @tanatastory
👍👍👍
ReplyDelete